Selasa, 31 Januari 2012

ciri-ciri politik luar negeri Indonesia

Ciri-ciri politik luar negeri Indonesia
(1 JP)
Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh para founding fathers Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada sejarahnya mengalami gejolak yang cukup marak dari kalangan internal maupun eksternal. Tantangan yang dihadapi tidak hanya bersifat serangan terbuka namun juga tekanan politik dari dalam negeri. Dimana pada saat itu Indonesia belum mendapat pengakuan sebagai negara yang merdeka dan independen dari kalangan internasional, di samping itu Indonesia juga harus menghadapi kekuatan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah lepas dari penjajahan Jepang.

Menghubungkan perang Vietnam dengan perkembangan politik di Asia Tenggara

Pada tanggal 2 September 1945 di Hanoi, Ho Chi Minh secara umum mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. Ketika para komunis di Vietnam Selatan Viet Minh mengikutsertakan pemerintahan kolonial Perancis pada perang gerilya, bermula tepat setelah deklarasi kemerdekaan tersebut, Ho Chi Minh, pada posisinya sebagai pemimpin pergerakkan kemerdekaan di Vietnam Utara, memutuskan untuk bernegosiasi dengan Perancis. Alasannya adalah : pada waktu itu lebih dari 180.000 pasukan nasionalis Cina di Vietnam Utara; Viet Minh di Vietnam Utara merasa secara simultan liberalisasi mereka untuk melawan kekuatan dari kolonial Perancis dan pasukan Cina.

Perluasan perang dingin.

Kalian tentunya pernah mempelajari salah satu dari kejadian Perang Vietnam , Perang Korea , Perang Soviet-Afganistan , Perang sipil Kamboja, Perang sipil Angola , Perang sipil Yunani, Krisis Kongo , Runtuhnya Tembok Berlin, Revolusi Hongaria , Krisis Iran , Krisis misil Kuba dan lainnya.
Kejadian tersebut menunjukkan adanya gejala meluasnya perang dingin diberbagai kawasan di dunia ini. Sebut saja Perang Korea,tahun 1950 Perang Vietnam tahun 1957 yang melibatkan China , Amerika,dan Uni Soviet di kawasan Asia Tenggara,dan Krisis misil Kuba tahun 1961 yang menyeret Amerika,dan Uni Soviet pula.

KEADAAN EKONOMI POLITIK PASCA PERANG DUNIA II

Pasca perang dunia II semangat untuk menentukan nasib sendiri & Negara-negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia & Afrika Proses dekolonisasi Negara-negara Asia & Afrika kemudian hari menjadi fenomena yang dominan pada akhir perang dunia II. Runtuhnya kekuasaan Kolonial di kawasan asia & afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara asia & afrika. Tercatat seperti gerakan nasionalisme Filipina, Cina, India, Mesir & Myanmar.

Minggu, 15 Januari 2012

pertanyaan suplement untuk kelas XII IPS SMANIKE

MATERI 1.1 Kelas XII IPA SMANIKE

IPTEK DAN PD II
Perang dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat manusia.Melibatkan banyak negara dan membawa korban yang tidak sedikit. Medanperang digelar tidak hanya di Eropa tetapi juga di Asia, Afrika danPasifik. Perang yang dipicu oleh semangat nasionalisme yang sempit danketidakpuasan atas hasil perundingan yang mengakhiri   perangdunia I, terutama oleh perjanjian tentang hasil rampasan perang. NegaraItalia, Jerman dan Jepang berhadapan dengan kekuatan sekutu Inggris,Perancis, Prusia. Amerika Serikat juga terlibat dalam perang di Eropadan Asia-Pasifik.         

materi 1.1 XII IPS SMANIKE

Chiang Kai Sek

DR Sun Yat Sen


Kaisar Puyi

Senin, 09 Januari 2012

materi 1 untuk kleas XII IPA SMANIKE

http://www.youtube.com/watch?v=d-YSJBDQhGg&ob=av3e materi 1 untuk kelas XII IPA SMANIKE, silahkan yang mau posting koment

materi 1 untuk kelas XII IPS SMANIKE

Perjanjian & Kebijakan setelah PD II

Perjanjian setelah perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II berakhir, maka negara-negara yang terlibat dalam perang itu, baik yang menang perang maupun yang kalah perang menempuh upaya perdamaian. Upaya perdamaian itu dilakukan dengan perjanjian perdamaian. Berbagai perjanjian perdamaian yang pernah dilakukan di antaranya:
a) Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin dan perwakilan dari Inggris Clement Richard Attlee, telah melahirkan keputusan-keputusan antara lain: