Selasa, 31 Januari 2012

Perluasan perang dingin.

Kalian tentunya pernah mempelajari salah satu dari kejadian Perang Vietnam , Perang Korea , Perang Soviet-Afganistan , Perang sipil Kamboja, Perang sipil Angola , Perang sipil Yunani, Krisis Kongo , Runtuhnya Tembok Berlin, Revolusi Hongaria , Krisis Iran , Krisis misil Kuba dan lainnya.
Kejadian tersebut menunjukkan adanya gejala meluasnya perang dingin diberbagai kawasan di dunia ini. Sebut saja Perang Korea,tahun 1950 Perang Vietnam tahun 1957 yang melibatkan China , Amerika,dan Uni Soviet di kawasan Asia Tenggara,dan Krisis misil Kuba tahun 1961 yang menyeret Amerika,dan Uni Soviet pula.


Untuk kejadian perang di kawasan Asia Tenggara dimana pengaruh komunis yang semakin meluas,hal ini mendorong Presiden Amerika Eisenhower mendekritkan Teori Domino, yakni jika suatu negara jatuh ketangan komunis maka akan diikuti negara-negara lainnya. Pengaruh komunis China dan Uni Sovyiet di Asia Tenggara berpotensi mengancam perkembangan demokrasi dan sekaligus tantangan untuk Amerika Serikat.Langkah Amerika berusaha membantu Perancis di Indocina walaupun akhirnya tidak efektif bahkan posisi Amerika secara politis semakin kalah.Perkembangan selanjutnya Amerika berusaha memperkuat posisinya di Asia seperti memperkuat hubungan dengan China,Jepang dan Indonesia.Mengapa demikian ?

Bagaimana peranan Indonesia?
Dampak perang dingin tentunya dirasakan oleh seluruh bangsa termasuk di Indonesia.Didalam modul sebelumnya kalian tentu paham bahwa Indonesia pernah menjadi ajang perebutan Blok Barat dan Blok Timur pada periode tertentu.Politik luar negeri kita di tegaskan oleh Wapres Moh.Hatta tahun 1948,bahwa bangsa Indonesia menganut politik bebas- aktif. Bebas bearti bebas untuk menentukan sikap didalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain didunia,sedangkan aktif adalah berusaha untuk ikut di dalam upaya perdamaian dunia.Wujud nyata dari politik ini adalah pengiriman Kontingen Garuda ke daerah konflik bergabung dengan pasukan PBB.
Jadi awalnya politik luar negeri kita merespon terhadap perkembangan politik dunia yang waktu itu mulai berkecamuk perang dingin antar dua blok .

Dinamika politik luar negeri Indonesia.
Pada awal kemerdekaan diplomasi bangsa Indonesia lebih diarahkan untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan.Sedangkan masa selanjutnya tahun 1950-an agak condong ke Barat. Hal ini didasari kepentingan untuk pembebasan wilayah Irian Barat.Namun demikian karena respon negara-negara barat cenderung negative termasuk PBB maka ofensif diplomatik di tahun 1960an untuk kepentingan nasional yang sama cenderung lebih mendekatkan diri pada Negara soaialis komunis terutama China dan Uni Soviet.
Pada masa orde baru politik luar negeri bebas aktif di implementasikan dengan :
Normalisasi hubungan dengan Malaysia
Merintis berdirinya ASEAN
Memperbaiki hubungan dengan Negara- barat
Normalisasi hubungan dengan RRC yang kandas sejak 1967
PengirimaN Kontingen Garuda
Pada masa Reformasi politik luar negeri Indonesia lebih diarahkan pada kepentingan nasional terutama pertumbuhan ekonomi dan isu-isu baru yang menyangkut persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas, keamanan regional, masalah ekonomi-politik internasional.

2 komentar: